Selasa, 16 Oktober 2012

Jangan Janjikan Reward

Rasa letih itu kini menggerogoti tubuh. Entah karena memang lelah, atau jenuh menjalani rutinitas yang terlalu payah. Awal sekali, semangat itu tak pernah surut, karena ada sesuatu yang dijanjikan oleh seseorang sebagai 'imbalan'. Bukan 'imbalan' juga sebetulnya, hanya sebuah timbal-balik dari jerih payah.

Seperti Delisa, di dalam novel Hafalan Sholat Delisa, yang bersemangat menghafal bacaan sholat karena akan dihadiahi sebuah kalung emas berinisial 'D'. Awalnya, ia benar-benar menginginkan kalung itu makanya ia gigih sekali dalam menghafal bacaan sholatnya. Namun, pada akhirnya ia sadar kalau ia salah. Harusnya ia menghafal bacaan sholat itu bukan untuk sebuah kalung emas itu, lebih dari itu.

Teringat juga kisah Ali yang menerima tantangan Rasulullah untuk sholat dengan khusyu'. Ketika itu, siapa saja yang sanggup menegakkan sholat dengan khusyu' maka akan mendapatkan sorban Rasulullah. Awalnya Ali berhasil, namun menjelang salam ia teringat akan sorban Rasulullah yang akan diberikan kepadanya.

Sebuah janji 'reward' yang akan diberikan manusia memang bisa membuat semangat berkobar, tapi hal tersebut bisa merusak niat.
"Innamal a'malu binniyat" . Amal itu tergantung niatnya. Kalau suatu amal baik dilakukan karena berharap sesuatu dr manusia, maka rugilah, karena hanya itu yang akan didapat.

Terlebih lagi jika sudah melakukan kewajibannya, haknya tidak dipenuhi. Alhasil, rasa kecewa lah yang melanda. Merasa sudah letih, namun tak kunjung mendapatkan yang semestinya. Tentu saja hal ini tidak berlaku untuk orang yang bekerja dan akan mendapat gaji sebagai timbal balik. Pekerja tersebut wajib menuntut haknya jika ia sudah bekerja tapi gajinya tidak diberikan juga. Bukan itu. Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa menuntut 'imbalan' dari apa yang telah dijanjikan manusia. Ia hanya harus menuntut keikhlasan dirinya sendiri. Ya, ikhlas.

Sampai saat ini, tak henti-hentinya terus belajar agar bisa menumbuhkan sifat ikhlas dalam melakukan amal. Ingatlah balasan Allah kelak, berkali-kali lipat nilainya dari apa yang dijanjikan manusia. Janji Allah itu pasti, Ia tak pernah ingkar, tak seperti manusia yang tak jarang luput dari ingkar.

Jangan janjikan reward untuk meminta orang lain melakukan kebaikan. Berilah suatu kejutan reward jika ia berhasil, tak perlu menjanjikan sebelumnya, agar ia tak merasa terlalu payah saat melakukannya karena letihnya akan terbayarkan di syurga.

#NtMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar