Selasa, 02 Oktober 2012

Catatan Harian: Aku dan Lengkuas

Pagi ini aku tertipu (lagi) saat makan nasi uduk yang biasa dibeli ibuku. Nasi uduk berminyak yang diberi lauk bihun goreng, tempe orek, kerupuk, dan sambal. "Wah tumben ada irisan daging ayamnya" seruku dalam hati. Semakin lahaplah aku makan. Tiba-tiba, GLEK. Rasanya...... ternyata yang ku makan bukanlah daging ayam, tapi LENGKUAS!! -___-"

Oke. "Hobi" makan lengkuas ternyata masih melekat pada diriku sampai saat ini. Aku terkenal sekali di keluarga besarku yang jauh kalau aku dulu adalah anak yang makan lengkuas.

Jadi begini ceritanya, dulu waktu aku kecil aku sering sekali makan disuapi oleh bulik (ibu cilik) atau adik dari ibuku atau tante sebutan kerennya. Kurang lebih begini percakapan aku dengan bulik ku ketika aku disuapi:
"Itu belum abis makannya, pake dagingnya itu"
"Ini bukan daging, tapi lengkuas"
"Aahh pake itu..!!"
"....."
Dan karena aku merengek-rengek, disuaplah lengkuas yang kukira daging ke dalam mulutku. Ajaibnya, lengkuas itu aku makan sampai habis!!
-_____-"

Sampai sekarang aku tidak habis pikir bagaimana bisa aku memakan lengkuas yang rasanya jauh sekali dengan daging. Hufftthh. Syukurlah aku melakukan itu ketika masih kecil, sekarang jadinya aku sudah lupa rasanya seperti apa. Haha.

Tapi aku juga berterimakasih pada masa kecilku yang unik itu, karena dengan begitu saudara-saudaraku di kampung masih mengingatku ketika sudah besar aku kesana. Well, karena aku memang jarang pulang kampung. Ketika kesana aku sudah dewasa dan menjulang tinggi, mereka pun pada lupa.
Akhirnya senjata ampuhnya adalah bilang "ini Nenny yang dulu makan lengkuas", barulah mereka ingat.. hehehe..

Terima kasih lengkuas :''D

Oh iya, sampai sekarang aku masih susah membedakan lengkuas dengan daging jika dimasak dalam 1 menu. Bisa tolong bantu beritahu bedanya apa? -___-"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar