Sabtu, 29 September 2012

"Kembali recehnya mau didonasikan?" Katakan TIDAK!!

Sore kemarin, selesai syuro di sekolah, aku dan kedua adik kelasku menuju tempat yang sama untuk sama-sama belajar tahsin. Dalam perjalanan di angkot kami mengobrol tentang beberapa hal, mulai dari yang ga penting, ga terlalu penting, sampe yang menurutku penting untuk disyiarkan.

Konspirasi,, hal tersebut memang tak habis-habis jika didiskusikan bersama. Sampe teringat hari sebelumnya aku pergi dengan kakak kelasku dan kami berbelanja minuman di mini market. Ketika di kasir, sudah terbaca sekali ketika menyebutkan total belanja, si kasir bilang begini, "Kembalian Rp. 200 nya mau didonasikan ke lembaga sosial mba?", "NGGA!", Jawabku spontan. Kata-kata itu jelas saja mengagetkan kakak kelasku. Dipikirnya uang 200 perak apa salahnya buat didonasikan. Setelah keluar dari mini market tsb, ku jelaskan kenapa aku ngotot mau mengambil kembali recehnya, karena receh tersebut akan didonasikan ke GEREJA! Awalnya aku pun sulit mempercayainya, apakah benar itu didonasikan ke Gereja? Karena beberapa waktu lalu aku baru saja dapat info yang memberitahu hal tersebut namun tidak jelas sumber infonya dari mana.

Akhirnya, kemarin adik kelasku pun berbagi pengalaman yang sama seperti sms info yang ku dapatkan. Kali ini aku SANGAT percaya dan yakin, karena ada orang terdekat yang mengalaminya langsung. Ia membenarkan ku tentang uang receh yang didonasikan ke Gereja.

Suatu ketika yang belum lama kejadiannya, adik kelasku membeli minuman di mini market dekat kampusnya, UI. Ketika di kasir, benar saja, lagi-lagi si kasir menanyakan, "kembalian recehnya mau didonasikan ke lembaga mba?". Karena rasa penasarannya, adik kelasku bertanya kepada kasir, "ke Gereja ya?". "YA!", jawab si kasir. Agak kaget juga mendengarnya, bahkan kepada yang nyata seorang muslim (wanita berjilbab), semua pegawai kasirnya tidak malu-malu dan segan-segan untuk mengatakan yang sebenarnya, padahal si kasir bisa jadi seorang muslim juga.

Mungkin ada beberapa orang yang masih belum tahu akan hal ini. Maka mulai dari sekarang, kasih tau mereka yang belum tahu! Uang receh 200 mungkin tidak akan membuat kita miskin jika didonasikan, tapi itu bisa membuat tempat ibadah yang tidak seaqidah itu kaya! Bayangkan, jika ada 100 orang yang mendonasikan Rp. 200 ke 1 mini market, maka dalam 1 hari mini market tsb sudah mendapat Rp. 20.000 untuk gereja. Jika ada 1.000 mini market yang sama di Indonesia, maka total donasi yang dikumpulkan dalam 1 hari mencapai Rp. 20.000.000!!!! Pernah terbayang ga kalau kita dengan tanpa berpikir-pikir menyumbang uang sebesar itu ke MASJID?? Jarang!! Jadi, kenapa masih saja memakmurkan Gereja sedangkan Masjidmu tidak kau makmurkan dengan hartamu?

Inilah salah satu bentuk konspirasi yang nyata. Mereka mengatasnamakan donasi untuk memakmurkan tempat ibadah mereka. WASPADALAH kawan!!
Mulailah dari diri sendiri untuk menolak kebathilan tsb. Kejayaan umat Islam adalah pasti!! Mulailah dari langkah kecilmu. Setidaknya kalau kita jarang memberi amal untuk Islam sendiri, jangan beramal ke yang lain aqidah.

-- Depok, 14 Dzulqoidah 1433 H --

3 komentar:

  1. tergantung minimarketnya sebenernya. Jadi pesan yang bisa diambil sebenernya adalah, tanya dulu mau didonasikan kemana, jika lembaganya kredibel (seperti PMI) sy pikir gk apa-apa. :)

    BalasHapus
  2. Seingat saya pernah ada mini market yang mengatakan untuk disumbangkan ke PMI deh. Coba di survei ulang.

    BalasHapus
  3. Iya teman sy juga pernah cerita kalau ada yg didonasikan utk PMI tp itu sudah lama sekali.. yang terbaru bahkan menyebutkan untuk UNICEF.. well, UNICEF itu juga lembaga konspirasi dunia di bidang kesehatan.. ga ada salahnya buat lebih hati2.. bagaimanapun juga, yg punya minimarket2 besar tsb adalah non-muslim.. kecuali mini market yg punya muslim :)

    BalasHapus