Kamis, 06 September 2012

HERBA - UMBI TALAS

Potensi Obat dan Makanan Pokok TALAS (Colocasia esculenta.)

Tumbuhan herba dengan tangkai daun yang panjang dan daun lebar, tingginya mulai dai 30 sampai 150 cm. Akarnya berumbi yang mencapai diameter 10cm. Daunnya berkelompok 2-3 tangkai dengan petiole panjang, berbentuk seperti perisai dengan panjang 20-50 cm. Tangkai daunnya menempel pada bagian tengah daun, bukan pada belahan segitiga pada pangkal daunnya. Petiole atau tangkai daunnya dapat mencapai panjang 1 meter dengan warna hijau, merah sampai ungu. Bunganya memiliki spatha dengan ukuran bervariasi, umumnya 20 cm. Bagian spadixnya berbentuk silindris dengan panjang setengah dari spatha, berwarna hijau pada pangkall dan kuning pada ujungnya.

Umbi/Kormus: mengandung vitamin C, thiamine, riboflavin, niacin, asam oksalat, kalsium oksalat, pelargonidin-3-glucoside, cyanidin 3-rhamnocide, cyanidin 3-glucoside, apigenisn 3’,4”-dimethoxyluteonin, beta-caroten, Colocasia sterol, fruktosa, glukosa dan sukrosa, serta kandungan pati yang tinggi.
Daun: Kaya akan kalsium, fosfor, dan zat besi, serta 2,25ppm iodine

Bagian tumbuhan yang digunakan : umbi, batang, dan daun.

Manfaat sebagai obat :
Talas digunakan oleh masyarakat di Hawaii untuk mengobati berbagai penyakit mulai dari SEMBELIT hingga TBC. Pada kasus haemorrhoids atau WASIR, dapat digunakan sebagai pencahar atau laxative.
Daunnya mengandung vitamin A,B, dan C serta dapat mengobati ASMA.
Olahan talas yang biasa dibuat oleh masyarakat Hawaii dan digunakan sebagai makanan pokok, Poi, dinilai dapat menjadi probiotik, sebab memiliki kandungan bakteri Lactobacillus lactis. Studi menunjukkan olahan ini dapat mengobati DIARE, gastroenteritis, Crohn’s disease, colitis ulcer, kanker,, dan memperbaiki sistem imunitas

Selain itu, umbi talas memiliki kandungan serat dan mucus yang tinggi sehingga membuat baik umbi yang dimasak atau dalam bentuk Poi, mudah dicerna. Oleh karena itu baik talas masak maupun Poi sering kali digunakan dalam program perbaikan gizi dan peningkatan berat badan bagai pasien yang kesulitan meningkatkan berat badan (failure-to-thrive), pasien kanker, cachexia, AIDS, pankreatitis (cystic fibrosis), dan beberapa kondisi penurunan berat badan akibat gangguan pencernaan.

SEMOGA BERMANFAAT

facebook.com/photo.php?fbid=3781839109775&id=1390876664&set=a.1135198985426.2023850.1390876664&comment_id=2335193&_rdr?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar